Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia
(BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI) melakukan uji coba penggunaan
Kartu Indonesia Pintar (KIP) elektronik atau KIP Plus di beberapa
sekolah di kota Yogyakarta, Rabu (19/10/2016). KIP Plus ini merupakan
bentuk pengembangan penyaluran bantuan pendidikan Program Indonesia
Pintar (PIP) secara non tunai sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko
Widodo pada rapat terbatas tanggal 26 April 2016 yang lalu.
“Kami
harap siswa dapat semakin mudah untuk mendapatkan perlengkapan
penunjang belajarnya. Dengan KIP Plus ini, siswa juga bisa lebih cermat
dalam menggunakan dana PIP,” disampaikan Mendikbud beberapa waktu lalu.
Tidak
hanya berfungsi sebagai identitas penerima bantuan PIP, namun KIP Plus
juga dapat digunakan sebagai alat transaksi keuangan. Siswa pemilik KIP
Plus dapat menggunakannya untuk berbelanja keperluan belajar di merchant
yang ditunjuk oleh bank ataupun di koperasi sekolah yang memiliki
fasilitas mesin Electronic Data Capture (EDC). Direktur
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad
menyampaikan bahwa di dalam KIP Plus terdapat dua kantung dana, yaitu
dana bantuan pendidikan PIP dan tabungan personal siswa.
“Lima
puluh persen dana bantuan PIP dapat digunakan untuk transaksi non
tunai, membeli perlengkapan yang dibutuhkan siswa untuk belajar. Lima
puluh persen sisanya dapat dicairkan untuk memenuhi kebutuhan siswa
seperti biaya transportasi,” ujar Dirjen Hamid.
Sebagai
tahap awal, Kemendikbud bersama BRI dan BNI telah menyerahkan 1295 KIP
Plus kepada sebagian siswa penerima PIP di kota Yogyakarta, dengan
rincian untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 629 kartu,
siswa SMA sebanyak 142, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 524
kartu. Lebih kurang 150 mesin EDC telah disiapkan BRI dan BNI untuk
dapat menerima transaksi menggunakan KIP Plus di kota Yogyakarta. Masa
uji coba KIP Plus berlangsung sampai dengan tanggal 31 Desember 2016.
Pemilihan
kota Yogyakarta menjadi lokasi uji coba penyaluran bantuan pendidikan
secara non tunai didasarkan pada ketersediaan infrastruktur perbankan
yang memadai. Selama masa uji coba, tim gabungan yang terdiri dari
Kemendikbud, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Bank Indonesia, BRI dan
BNI akan mengumpulkan sebanyak mungkin masukan dan mengidentifikasi
berbagai kendala yang ditemukan di lapangan untuk dapat digunakan
sebagai bahan penyempurnaan program dan kebijakan.
Dirjen
Dikdasmen didampingi Direktur Grup Pengembangan Sistem Pembayaran Ritel
dan Keuangan Inklusif Bank Indonesia (BI) Pungky Purnomo Wibowo,
Direktur Kelembagaan BRI Kuswiyoto dan Direktur Consumer Banking
BNI Anggoro Eko Cahyo meninjau uji coba penggunaan KIP Plus di Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 9, SMP Negeri 6, dan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negeri 2 kota Yogyakarta. Kepala Dinas Pendidikan kota
Yogyakarta Edy Heri Suasana mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas
pemilihan Yogyakarta sebagai tempat uji coba penggunaan KIP Plus.
KIP
Plus merupakan pengembangan penyaluran bantuan pendidikan yang diawali
dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Bank Indonesia dengan
Kemendikbud mengenai Peningkatan Edukasi Kebanksentralan, Perluasan
Akses Keuangan, dan Elektronifikasi Penyaluran.
Ditemui dalam
kesempatan peninjauan uji coba KIP Plus, Direktur Grup Pengembangan
Sistem Pembayaran Ritel dan Keuangan Inklusif Bank Indonesia
menyampaikan bahwa BI mendukung penyaluran bantuan sosial secara non
tunai agar memenuhi kriteria penyaluran yang diamanatkan Presiden. “BI
sebagai otoritas sistem pembayaran sangat mendukung penyaluran bantuan
sosial secara non tunai melalui sistem pembayaran yang dilakukan oleh
perbankan nasional agar lebih efektif dan lancar,” ujar Pungky.
Sinergi
pemerintah dengan perbankan nasional dalam penyaluran dana PIP ini
diharapkan dapat meningkatkan tata kelola keuangan pemerintah serta
menjadi upaya mewujudkan literasi keuangan sejak dini. Direktur
Kelembagaan BRI menyampaikan pentingnya penyaluran PIP secara non tunai
melalui KIP elektronik. “Diharapkan penyaluran bantuan sosial, khususnya
PIP melalui KIP Plus akan lebih tepat sasaran dan penggunaannya, lebih
efisien dan efektif serta lebih akuntabel. Pada akhirnya hal ini akan
meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia,” pungkas Kuswiyoto.
Senada, Direktur Consumer Banking
BNI Anggoro Eko Cahyo mengungkapkan bahwa pihaknya senantiasa mendukung
penuh program peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan hak
mendapatkan pendidikan yang lebih baik. "Salah satunya adalah dengan
memaksimalkan manfaat PIP melalui KIP Plus bagi siswa penerima dana
bantuan, sehingga para siswa dapat meningkatkan kualitas belajarnya, dan
penyaluran bantuan pemerintah menjadi lebih tepat waktu serta tepat
guna," ujar Anggoro.
Transaksi non tunai dalam
penyaluran dana bantuan pendidikan PIP tidak hanya bertujuan untuk
memudahkan pengawasan namun juga mendorong perbaikan tata kelola
keuangan dana pendidikan yang lebih baik. Ke depan, Kemendikbud juga
akan mengembangkan transaksi non tunai untuk Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Hal ini diharapkan dapat
mewujudkan program bantuan sosial yang memenuhi prinsip 6T, yaitu Tepat
Sasaran, Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Waktu, Tepat Administrasi, dan
Tepat Kualitas.
PIP merupakan salah satu program
pengentasan kemiskinan nasional yang dirancang khusus untuk membantu
anak dari keluarga miskin dan rentan miskin agar tetap mendapatkan
layanan pendidikan sampai tamat pendidikan menengah/sederajat. Program
ini ditujukan untuk membantu meringankan biaya personal pendidikan,
mencegah agar siswa tidak putus sekolah, serta mendorong siswa putus
sekolah dapat melanjutkan pendidikan di satuan pendidikan formal maupun
non formal. Sebagai penyempurnaan dari program Bantuan Siswa Miskin
(BSM), data target sasaran penerima PIP didapatkan dari Basis Data
Terpadu (BDT) yang merupakan hasil kerja sama Badan Pusat Statistik
(BPS) dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Sumber: Kemdikbud
Terimakasih Anda telah membaca tulisan / artikel di atas tentang :
Dorong Penyaluran Bantuan Pendidikan Lebih Tepat, Kemendikbud Uji Coba KIP Plus
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh SDN 01 Tenogo
Semoga informasi mengenai Dorong Penyaluran Bantuan Pendidikan Lebih Tepat, Kemendikbud Uji Coba KIP Plus bisa bermanfaat bagi Anda. Jangan lupa untuk meninggalkan Komentar di bawah ini.
Dorong Penyaluran Bantuan Pendidikan Lebih Tepat, Kemendikbud Uji Coba KIP Plus
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh SDN 01 Tenogo
Semoga informasi mengenai Dorong Penyaluran Bantuan Pendidikan Lebih Tepat, Kemendikbud Uji Coba KIP Plus bisa bermanfaat bagi Anda. Jangan lupa untuk meninggalkan Komentar di bawah ini.
0 comments:
Posting Komentar